Kota Samarinda
Layaknya kota besar samarinda kota selalu di
padati dengan hiruk pikuk orang yang bekerja. Setiap hari jalannya padat, macet
ada di hampir tiap sudut kota. Ya macet, seperti menjadi hal biasa di sini.
Menurut orang orang yang lama tinggal, kemacetan yang terjadi di samarinda kota
belum lama terjadi. Kira kira baru 5
tahunan ini ketika orang beramai-ramai memberli mobil dan motor. Ruas jalan
yang pertumbuhannya tidak secepat penggunanya otomatis macet ada di mana-mana.
Motor lewat di ruas trotoar. Trotoar yang
seharusnya di peruntukkan untuk pejalan kaki seolah tidak berlaku di kota
tepian ini. karena setiap hari motor motor tanpa rasa bersalah berlenggang di
sana. Trotoar seakan menjadi jalan tol untuk sepeda motor ketika macet terjadi.
Tak ada rasa bersalah, apalagi menyesal melakukan hal ini. Alhasil pejalan kaki
malah yang kudu ekstra hati-hati ketika lewaqt trotoar karena takut ketabrak
motor. Pertanyaannya kalo trotoar sudah tidak aman untuk pejalan kaki maka
pejalan kaki kudu jalan di mana ya ? tuing-tuing ...... jadi kita harus
hati-hati tuh kalo jalan di trotoar di samarinda, satu lagi hati-hati kalo ada
lubang drainase, kadang-kadang ada juga di trotoar, lengah sedikit bisa
kejebur.
Semarang kaline banjir... lagu itu mungkin
sering saya dengar di semarang. Karena memang kalau hujan semarang sungainya
banjir, atau ketika hujan deras dan air rob
semarang banjir. Banjir ternyata
bukan hanya masalah di kota semarang, kota samarinda pun ternyata demikian
bahkan lebih parah. Ketika masuk ke kota samarinda jalan-jalan aspal nya tidak
berwarna hitam legam tetapi hitam agak kecoklat-coklatan. Warna itu ternyata
dari sisa-sisa lumpur yang di bawa oleh banjir. Ketika hujan dengan intensitas
yang ringan saja banjir sudah dapat kita jumpai. Daerah yang paling sering
menjadi langganan banjir adalah daerah sempaja dan perempatan lembuswana.
Kadang kala ketika hujan lebat dan air sungai
mahakam sedang pasang, banjir bisa meluas kemana-mana. Perempatan air hitam
juanda, juanda 8, juanda 7, jalan antasari,
ahmad yani, jalan lambung amangkurat dan banyak jalan yang lain akan
tergenang. Banjir yang terjadi hanya setinggi 5-25 cm tetapi cukup mengganggu
aktivitas. Belum lagi motor-motor yang kadang kala macet kalo kemasukan air mesinnya. Banjir
memang bikin malas apalagi jika sering terjadi. Aktivitas pertambangan dan
kelancarann aliran air baik sungai dan selokan memang perlu di perhatikan.
Ketika berkunjung ke samarinda jangan
membayangkan kota yang sepi dan fasilitas yang
belum ada. Salah besar, samarinda kota merupakankota yang besar dan
megah, hampir seluruh kebutuhan ada di sini. Mall, hotel berbintang lima, pusat
perbelanjaan, bank-bank besar, perusahan besar, bandara, angkutan semua ada di
sini. Sinyal handphone lumayan ada lah, tapi memang belum semua sih tapi
kenceng kok. Ada juga yang kebingungan masalah ATM dan pom bensin ada semua,
walau pun pom bensin memang kadang tidak 24 jam tetapi pukul 21.00 WITA biasanya ada yang sudah
tutup, dan harus sabar antre... :P.
Terlepas dari sejumlah masalah yang ada,
samarinda kota masih menyimpang banyak pesona. Banyak tempat-tempat yang yang bisa di tuju, antara lain :
- Masjid Islamic Center
- Masjid Darusalam
- Jembatan Mahulu
- Jembatan mahakam
- Pasar Pagi
- Kawasan citra Niaga
- Terminal Sei kujang
- Terminal lempake
- Taman Budaya
- Sungai Mahakam